Bismillaahirrahmaanirrahiim
============================
Postingan
kali ini sedikit banyak mengutip dari beberapa catatan yang ada di media social
Facebook dengan judul yang sama, karna sangat menarik untuk disimak dan di
renungi dan semoga saja kita dapat mengambil ibroh nya^^
Siapa
yang ga kenal dengan sosok Ibunda Siti Khadijah, sosok beliau begitu sangat
mengangumkan, ga pernah ana temui gambaran profil yang sangat luar biasa ini
yang sangat amat patut dijadikan contoh tauladan dan bisa ana katakan sosok
bidaari yang sempurna. Perangainya yang lemah lembut, dari keluarga terpandang
& berharta ditambah juga dengan kecantikan yang tiada tara di era nya. yang
membuat ana berdecak kagum adalah keberanian beliau dalam menyatakan cinta
kepada seorang pemuda yang telah lama dicintai nya, Bundha Khadizah meminta
saudaranya untuk melamar sang Rasul pilihan tersebut, beliau sangat PD sekali padahal pemuda itu
berusia 25 thn sedangkan beliau berumur 40 tahun…usia yang sangaat terbilang
jauuuuuhhh sekaaliii…ditambah Bundha Khadizah janda lagi… kok bisa-bisa nya
yaaa beliau ga malu atau gengsi gitu?? inilah salah satu hal yang sangat
special diantara ke specialan beliau yang lain…. sugoiii^0^. Tapi subhanaullah,
Rasulullah tak menganggap Ibunda Khadijah sebagai wanita yang rendah dan tidak
mencelanya. Malahan Rasulullah yang saat itu terkenal sebagai pemuda yang jujur
malah merasa rendah diri dan menganggap bahwa dirinya tidak pantas disunting
oleh wanita mulia seperti Ibunda Khadijah. Dan pada akhirnya Rasulullah tak
pernah berhenti bersyukur dianugerahi Khadijah oleh Allah, tak henti-hentinya
Rasulullah mengucapkan terimakasih pada Kbunda Khadijah yang telah memilihnya
sebagai seorang suami dan hanya kepada Ibunda Khadijah-lah Rasulullah
memberikan cinta sejatinya….padahal Ibunda Khadijalah yang terlebih dahulu
mengajukan dirinya.
Selain
itu pula, berdasarkan riwayat dari Tsabit al Bunnani berkata, “ Aku berada di
sisi Anas, dan di sebelahnya ada anak perempuannya. Anas berkata, “ Seorang
wanita datang kepada Rasulullah SAW. Menawarkan dirinya seraya berkata, “ Wahai
Rasulullah apakah engkau berhasrat kepadaku? (dan di dalam satu riwayat, wanita
itu berkata, “ wahai Rasulullah, aku datang hendak memberikan diriku padamu).
Maka putri Anas berkata, “ Betapa sedikitnya perasaan malunya, idih… idiih”.
Anas berkata, “ Dia lebih baik dari pada engkau, dia menginginkan Nabi SAW.
Lalu menawarkan dirinya kepada beliau. (HR Bukhari). Bukhari membuat hadits ini
di dalam bab “ wanita menawarkan dirinya kepada laki-laki yang saleh ”. Al
Hafidz Ibnu Hajar berkata, “ Diantara kejelian Bukhari ialah bahwa ketika
beliau mengetahui keistimewaan wanita yang menghibahkan dirinya kepada
laki-laki tanpa mahar, maka ia meng-istimbat hukum dari hadits ini mengenai
sesuatu yang tidak khusus, yaitu diperbolehkan baginya berbuat begitu. Dan jika
si laki-laki menyukainya, maka bolehlah ia mengawininya.
“Kebebasan
Wanita”, jilid ke 3, karya Abdul Halim Abu Syuqqah, terbitan Gema Insani Press,
1999, Jakarta)
Dalam
riwayat tersebut sudah sangat jelas memberitahukan kepada kita bahwa, adanya
kebolehan bagi seorang wanita untuk melamar seorang lelaki lebih dulu.Alias
melakukan inisiatif terlebih dahuhu.Bukan berarti wanita yang mengajukan
dirinya adalah wanita yang rendah dan tidak laku, ini adalah anggapan yang
salah dan menurut ana sangat buruk dan tidak berkprimanusiaan (hehe). Sebab, Rasul yang
merupakan lelaki yang mulia saja,tak pernah melarang dan tak pernah sedikitpun
mencela wanita-wanita yang mengajukan diri kepadanya. Dia menghargai
wanita-wanita tersebut yang bertujuan mulia terhadap dirinya.Penolakan yang
dilakukanpun sangat halus sehingga tidak sampai membuat wanita tersebut merasa
malu dan tersakiti. Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Anas yang malah
memuji wanita tersebut dan mencela putrinya yang beranggapan buruk terhadap
wanita tersebut.
Namun
sangat disayangkan, masih banyak diantara kita yang menganggap bahwa seorang
wanita tidak pantas untuk mengajukan dirinya sebab itu akan menghinakan dirinya
sendiri. dan terkadang masih ada saja ikhwan yang tanpa berpikir panjang
langsung menolak ketika dipinang oleh seorang akhwat padahal akhwat tersebut
bukan mengajaknya untuk berbuat sesuatu yang haram melainkan suatu perbuatan
yang bernilai ibadah.
Oleh
karena itu, pendapat ana pribadi jika ada teman-teman akhwat yang berani mengajukan diri
mereka kepada seorang ikhwan adalah sikap yang mulia, ga usah malu ataupun
gengsi. Alasan yang mendasari mereka adalah mereka tak ingin hatinya terus
berzina karena mempunyai perasaan pada seorang ikhwan. Dengan memberanikan
mengajukan diri maka setidaknya mereka bisa mengetahui apakah ikhwan tersebut
mempunyai perasaan yang sama terhadap mereka atau tidak. Jika misalnya ya… maka
perasaan cinta itu akan bernilai pahala ketika berakhir di pelaminan. Toh jika
pada akhirnya nantinya mereka ditolak, mereka akan berhenti untuk mencintai dan
kemudian mulai dari awal lagi menata hati untuk ikhwan yang berikutnya. Tapi
bukan berarti akhwat yang tidak mengajukan dirinya itu tidak mulia, sebab pada
dasarnya yang mengatur scenario bagaimana jalan pertemuan kepada jodoh kita,
adalah Allah. Bukan begitu..???
Sekali
lagi, ana ingin mengatakan betapa bangganya ana kepada sahabat ana tersebut.Dia
berani untuk mengejar cintanya walaupun dengan konsekunesi menanggung malu jika
ditolak.Bagi ana itu bukanlah hal yang memalukan, sebab dia berani mengajukan
dirinya.Tidak seperti kita sekarang yang ketika itu hanya bisa melihat dan
mengagumi seorang ikhwan dari kejauhan. Dan hanya berdoa kepada Allah untuk
memilihkan pada pilihan yang terbaik.
So…
- BAGI PARA IKHWAN....
Dan
bagi para ikhwan yang mungkin tiba-tiba ketiban duren, tiba-tiba bernasib
seperti Fahri yang dalam film Ayat-Ayat Cinta, ceile…^_^ alangkah mulianya jika
kalian menerima pinangan akhwat tersebut terlebih dahulu. Ini hanya sebuah
saran.Mengapa,..??? Ana seorang akhwat, ana tau perasaan apa yang sedang
dihadapi oleh teman-teman akhwat yang mengajukan dirinya.
Yang
perlu kalian ketahui…
Jika para ikhwan membutuhkan 100 keberanian untuk melamar seorang akhwat, maka seorang akhwat membutuhkan 1.000.000 keberanian untuk melamar seorang ikhwan.
Jika
seorang ikhwan membutuhkan waktu satu minggu untuk melupakan penolakan dirinya
oleh seorang akhwat maka seorang akhwat membutuhkan waktu 1 tahun untuk
melupakan penolakan dirinya oleh seorang ikhwan bahkan mungkin juga dia tidak
bisa melupakan penolakan tersebut seumur hidupnya.
Dan
ketika seorang akhwat mengajukan diri kepadamu, itu karena dia sudah berikhtiar
kepada Allah sebulan bahkan setahun lamanya. Dan si akhwat telah menganggap
bahwa engkaulah ikhwan yang terbaik diatara yang lainnya. Jika pada masa
ta'arauf ada sesutu yang tidak berkenan di hati kalian, maka tidak ada halangan
bagi kalian untuk kemudian memutuskan ta'aruf tersebut.
- BAGI PARA AKHWAT....
Wahai
saudariku….kejarlah cintamu...dan raihlah kebahagiaanmu,,,, sebab cinta itu
memang butuh sebuah perjuangan…..Namun janganlah lupa menyandarkan cintamu yang
pertama kepada Allah…dan tetaplah berjalan sesuai dengan perintah-Nya…dan
jagalah iffahmu sebagai wanita-wanita mulia yang insya Allah kelak menjadi
Wanita Penghuni Surga... Aamiin.
To Be Contiuned^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar